Metode Tahassan: Integrasi Tahajji dan Tadrijiy untuk Pembelajaran Al-Qur’an yang Berkualitas
Dalam dunia pendidikan Al-Qur’an, kemudahan belajar dan ketepatan hasil menjadi dua hal penting yang harus berjalan seiring. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Phin Nuur Al-Madany menghadirkan Metode Tahassan, sebuah pendekatan terpadu antara Tahajji (Tahsin) dan Tadrijiy (Tahfidz) yang telah teruji efektivitasnya di berbagai lembaga mitra.
Apa Itu Tahajji?
Tahajji merupakan metode Tahsin yang berfokus pada:
-
Perbaikan makhraj dan sifat huruf
-
Kelancaran membaca sesuai kaidah tajwid
-
Pengenalan bacaan tartil yang indah dan beradab
Dengan pendampingan yang intensif, peserta dilatih untuk membaca Al-Qur’an secara benar sebelum cepat, sehingga setiap huruf yang dilantunkan sesuai dengan tuntunan ilmu qira’ah.
Apa Itu Tadrijiy?
Tadrijiy adalah metode Tahfidz yang menekankan proses hafalan bertahap dan terukur, melalui:
-
Tikrar (pengulangan hafalan secara berkelanjutan)
-
Murojaah (penjagaan hafalan lama agar tidak hilang)
-
Tasmi’ (penyetoran hafalan kepada guru)
Metode ini memastikan hafalan tidak hanya bertambah, tetapi juga bertahan kuat dalam jangka panjang.
Integrasi Dua Metode dalam Program Tahassan
Keunggulan utama Tahassan terletak pada penggabungan kedua metode tersebut. Santri tidak dibiarkan hanya fokus menghafal tanpa memperhatikan kualitas bacaan, atau sebaliknya hanya memperbaiki bacaan tanpa ada progres hafalan.
Pendekatan integratif ini menjadikan proses belajar Al-Qur’an:
✔ Sistematis — mengikuti kurikulum bertingkat
✔ Terarah — jelas tujuan dan capaian setiap tahapan
✔ Aplikatif — dipraktikkan dalam keseharian, bukan hanya di kelas
Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya menghasilkan hafalan yang banyak, tetapi juga bacaan yang benar serta pemahaman yang menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an.
Teruji Efektif di Lembaga Mitra
Metode Tahassan telah diterapkan pada berbagai lembaga pendidikan Al-Qur’an di bawah naungan PPA Al-Madany Cilimus dan menjadi model pembinaan yang terbukti berhasil:
-
Meningkatkan ketepatan bacaan santri dalam waktu relatif singkat
-
Memperkuat hafalan baru sekaligus menjaga hafalan lama
-
Mendorong kepercayaan diri santri dalam membaca di depan umum
-
Menumbuhkan kedekatan spiritual dengan Al-Qur’an
Keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa Tahassan bukan sekadar metode pembelajaran, tetapi ikhtiar untuk menghadirkan Al-Qur’an dalam hidup santri secara utuh — di lisan, di hafalan, dan di akhlak mereka.
Kesimpulan
Tahassan merupakan inovasi pendidikan Al-Qur’an yang menjawab kebutuhan zaman:
pembelajaran yang mudah diikuti, namun tetap berkualitas dan bermakna.
Dengan memadukan Tahajji dan Tadrijiy, Program Tahassan mampu melahirkan generasi Qur’ani yang memiliki bacaan yang benar, hafalan yang kokoh, serta penghayatan mendalam terhadap Kalamullah.
Karena Al-Qur’an tidak hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk dijaga dan diamalkan.
Komentar
Posting Komentar